Latihan Pernafasan: Melatih Suara Diafragma |
PENYIAR harus mampu mengoptimalkan jenis suaranya sehingga sesuai harapan perencanaan program dan harapan pendengar. Ia harus memiliku kualitas vokal atau suara yang baik. Kualitas vokal dapat dibentuk dan ditingkatkan dengan latihan pernafasan atau dikenal juga dengan nama “senam penyiar”.
Penyiar harus memiliki kualitas vokal yang bagus, bulat, dan tidak pecah. Selain itu, ia harus memiliki artikulasi yang jelas pada saat berbicara; dapat berekspresi melalui suara karena dunia radio banyak bermain lewat ekspresi suara; dapat memainkan intonasi suara sehingga gaya bicara tidak datar; dapat mengatur kecepatan bicara. Kualitas vokal dan kualitas pernafasan dapat dibentuk dengan latihan pernafasan sebagai berikut:
1. Muka singa (lion face). Untuk melemaskan otot-otot wajah. Muka diciutkan bersamaan dengan menguncupkan jari kedua tangan, kemudian muka dilebarkan sambil menjulurkan lidah, dengan jari yang dikembangkan. Hitungan 5 kali.
2. Mengurut rahang. Untuk melemaskan otot-otot wajah. Jari-jari mengurut pipi dari muka kebelakang, pada saat yang sama rahang bawah digerak-gerakan kesamping. Hitungan 10 kali.
3. Melipat lidah ke atas. Untuk melenturkan lidah. Lidah dilipat keatas sampai menyentuh langit-langit mulut. Hitungan 5 kali.
4. Melipat lidah ke bawah. Untuk melenturkan lidah. Lidah dilipat kebawah dan ujung lidah menekan barisan gigi bawah. Hitungan 5 kali.
9. Pijat tenggorokan. Untuk melenturkan tenggorokan dan pita suara. Tarik nafas, keluarkan perlahan-lahan sambil mengucapkan bunyi “A”, sementara itu, jari tangan memijit tenggorokan/leher bergerak ke atas dan ke bawah. Hitungan 10 kali.
10. Memutar bahu. Memperkuat otot bahu sehingga dada menjadi bidang sekaligus membuat tahan duduk dalam waktu lama. Putar sendi bahu kebelakang, sementara tangan dalam posisi lurus. Perhatikan siku, jangan sampai menekuk. Hitungan 10 kali.
11. Sayap malaikat (Angel Wing). Untuk memperkuat otot bahu sekaligus melenturkannya agar bisa menimbulkan resonansi di punggung. Kedua tangan diluruskan kedepan dengan jari-jari terbuka. Kemudian lengan disorongkan kedepan bergantian kiri kanan. Pada waktu lengan disorong kedepan, jari-jari bergerak seperti dalam tarian kecak. Perhatikan, pinggang dalam posisi tidak ikut bergerak. Hitungan 10 kali.
12. Ping-pong. Untuk memperkuat sekaligus melatih artikulasi dan anti-popping. Gerakan sama seperti no. 11, hanya saja posisi tangan dikepalkan seperti orang bertinju. Lengan digerakan menyorong kedepan dan menghentak, seperti petinju melakukan pukulan jab. Waktu lengan disorong bergantian, mulut membunyikan kata-kata “ping-pong” bergantian. Gerakan berakhir dengan menarik kedua lengan keatas. Hitungan 10 kali.
13. Nafas panjang. Untuk memperkuat pernafasan. Dongakan kepala, tarik nafas sedalam-dalamnya melalui hidung kemudian keluarkan udara dari mulut yang tebukasepelan mungkin tanpa mengeluarkan hembusan angin. Apabila udara sudah mulai habis dan daada terasa sesak, bungkukan badan dengan cepat untuk mengeluarkan udara yang tersisa. Hitungan 10 kali.
14. Menarik perut (pig –paf). Untuk melenturkan otot perut sekaligus belajar teknik mencuri nafas. Tarik nafas sedalam-dalamnya, hingga perut mengembung, kemudian keluarkan dengan cepat melalui gerakan mengempiskan perut yang digerakan dengan cepat. Hitungan 10 kali.
15. bintang (reaching the stars). Untuk memperkuat otot punggung dan pinggang. Bungkukan badan dengan tangan tergantung. Kemudian gerakan tangan kesamping kiri atau kanan setinggi mungkin seakan-akan hendak meraih bintang. Jaga pinggang dan dada tetap lurus, dan bila tangan kanan meraih bintang, maka kaki kiri menjinjit, begitu juga sebaliknya
Melatih Suara Diafragma
Kualitas suara yang diperlukan seorang penyiar adalah “suara perut”, suara yang keluar dari rongga badan antara dada dan perut –dikenal dengan sebutan “suara diafragma”. Jenis suara ini akan lebih bertenaga (powerful), bulat, terdengar jelas, dan keras tanpa harus berteriak. Untuk bisa mengeluarkan suara diafragma, kita dapat melakukan latihan ringan sebagai berikut:
1. Ucapkan huruf vocal A, I, U, E, O dengan panjang-panjang. Contoh: tarik nafas, lalu suarakan AAAAAaaaaaaaaaaaaa… (dengan bulat), terus, sampai habis nafas. Dilanjutkan lagi untuk huruf lainnya.
2. Suarakan AAAAaaaaaaa… dari nada rendah, lalu naik sampai AAAAaaaaaaa… nada tinggi.
3. Ambil napas pelan-pelan. Ketika diafragma dirasa udah penuh, buang pelan-pelan. Untuk nambah power, buang nafas itu, hela dengan cara berdesis: ss… ss… ss… (putus-putus), seperti memompa isi udara keluar.
Teknik Siaran Radio: Persiapan On Air
Apa yang harus dilakukan penyiar agar siarannya “mantap” dan sukses? Berikut ini beberapa hal yang perlu kita ketahui sebelum “on air” atau masuk ke ruang siaran. Semoga bermanfaat.
1. Songs played. Penyiar harus tahu, jika perlu cek, daftar lagu yang harus, akan, atau siap diputarkan selama siaran. Dalam acara request, penyiar harus tahu ketersediaan lagu yang diminta pendengar.
2. Artists. Cari informasi terbaru, misalnya show atau album baru, menganai artis atau penyanyi yang lagunya kita putar. Ini penting untuk menambah bobot siaran, informatif!
3. Current Affairs. penyiar hendaknya terus mengikuti berita-berita aktual, termasuk event-event dan berita lokal, nasional, bahkan internasional. Wawasan kita harus tetap up to date. Maka, penyiar wajib rajin baca, utamanya koran.
4. Prepare in advance. Jangan sepelekan persiapan dan latihan. You need time to practice what you’re going to say before you go on. Penyiar perlu waktu untuk melatih apa yang akan dikatakan sebelum siaran, utamanya latihan baca berita –jika siaran berita— atau menyampaikan adlibs (iklan baca).
5. Latihan sebelum mengudara akan menambah rasa percaya diri, selain meminimalkan kesalahan. Jika membaca langsung berita atau info, tanpa latihan dulu, akan terdengar tidak alamiah, it can often sound unnatural!
6. Bicaralah dengan pendengar seakan-akan ngobrol dengan temain baik dan –jika pendengar lebih tua—. Be Polite!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar