Aku dan 17 tahunku
Part 1
Di masa rentan
memang sgalanya dapat terjadi,, tanpa kita sadari.. kita terhanyut dalam larutnya kehidupan yg
membingungkan..
Sama halnya
dengan yg terjadi dalam kehidupanku.. keterbelakangan mental sedikit
mempengaruhi otak kiriku menurut dokter yg sempat memeriksaq.. ya.. dokter
psikiater di malang yang saat ini telah meninggal.. yang menjadi petanyaan apa
kah benar hal tersebut..? Dulu aku masih tak mengenal teknologi dan pola fikir yang pasti.. akan
tetapi seiring berjalannya waktu.. hal2 yang diungkapkan sang dokter mulai aku
rasa…
Ya…. hal
tersebut terpicu karna rasa kehilangan yang sangat dalam dan akhirnya menjadi
sebuah angan kuat untuk mencari pelampiasannya.. itu menurut dokter..
Apalah kata…
Aku tak pernah memikirkannya..,.
Sedikitpun tak penting bagiku…
Tapi itu dulu…
sekarang saat aku dewasa aku mulai mengerti dan mulai bisa merasakan rasa sakit
yang diakibatkan oleh masa laluku.. ya walaupun hal tersebut dipandang kecil
oleh seluruh orang, tapi hal tersebut sangat besar artinya bagiku…
Dari.. aku kecil aku sangat
menantinya.. ketika aku mendengar jika bunda hamil.. rasa bahagia sangat aku
rasakan dalam hati dan fikiranq.. dengan harapan aku menginginkan dan
menantikan adik laki2 yang dilahirkan dari rahim bundaq.. setiap hari aku
selalu bersemangat untuk mengobrol dengan perut bundaq yang kian hari kian
membesar.. kitika disarankan untuk cek USG.. bundaku menolak… karna menurut
bunda.. biar menjadi kado indah buat ku nanti… karna menurut bunda dan keluarga
pastilah laki2.. dilihat dari ngidamnya, posisi kandungannya, dan besarnya…
hehehe aku senang mendengarnya..
Aku semakin bahagia mendengar
pernyataan itu..
Rabu 14 juli
1992, bunda menjanjikan aku untuk membeli NETENDO baru di waktu itu… jam 6 sore
setelah sholat maghrib bunda dan bapak berangkat.. akan tetapi di tengah jalan…
ternyata bunda mengalami pendarahan.. entah kenapa???
Yang aku tau
kondisi bunda sangat lemah.. karna banyak mengeluarkan darah.. aku miris
melihatnya.. ketika dokter keluar dari ruang UGD dokter memanggil bapak dan aku
diajaknya.. satu pernyataan yang sangat aku ingat hingga datik ini adalah..
“anda harus memilih, sang ibu atau sang anak yang akan di selamatkan????”
mataku melotot tercengang dengan pernyataan tersebut…., hingga bapak berkata.. “selamatkan ibunya
dok”… entah kenapa jantungku berdegub kencang.. tak mau berhenti… hingga
akhirnya.. aku harus mengucapkan salam terakhir untuk adik baruku yang akan
langsung pergi meninggalkanku.. mataku tak hentinya mengeluarkan air mata.. ketika
aku melihat adikku keluar.. melihat awal dunia dengan tak bernyawa.. tak
menangis seperti bayi biasanya… wajahnya yang mungil kemerahan.. sangat mirip
sekali dengan fotoq waktu bayi.. tangannya yang tak menggenggam.. kakinya yang
kecil tubuhnya yang mungil.. akan segera meninggalkan aku… aku tak bisa terima
itu….
Tapi aku tak
bisa berbuat apa2.. aku hanya bisa menangis,, melepas jagoan kecilku yang
manis…. Jagoan yang aku harap bisa menemani aku bermain bola,, berenang
bersama,, bermain gitar,, bermain game
bersama dan baribuan hal yang ingin aku lakukan bersamanya… tapi kini… itu
takkan bisa… selamat jalan jagoan kecilku.. tunggu abang di sana.. doakan agar
semua tetap baik2 saja…
Aku sangat merasa kehilangannya…
( jauh di dalam hatiku )
#Bersambung#
#ini hanyalah sebuah cerita, jika
ada kesamaan nama, alur, dan tempat kejadian, bukanlah unsure kesengajaan..
terimakasih telah membaca..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar