Kamis, 07 April 2011

ilzam.. cepatlah SADAR!!!


Ketika kucoba untuk sejenak menghentikan langkah kakiku, kemudian kulihat suasana disekelilingku, tak terasa semuanya berubah, yang bahkan perubahan itu hampir tak bisa kurasakan. Sekian detik yang lalupun ternyata sudah banyak perubahan.

Sementara ketika kutengok dalam diriku sendiri, kemudian kutanyakan pada diriku sendiri, ternyata aku tak banyak berubah, dan bahkan banyak kurasakan habis waktuku detik demi detik secara sia-sia. Perubahan yang kudapatkan hanyalah amat sedikit sekali, atau boleh dikatakan hampir tidak berubah.

Kadang aku merasa ikut hanyut begitu saja dalam aliran kehidupan, tanpa berpikir apakah yang aku jalani dan aku lakukan itu benar atau salah, tanpa berpikir panjang tentang masa yang akan datang. Dan ternyata akupun belum banyak mengerti, hanyalah mengikuti dan mengikuti apa kata mereka orang-orang sekelilingku. Padahal aku nantinya harus menjalani masa depanku ini sendiri.

Ketika semakin banyak aku mendengar, semakin banyak aku melihat, belumlah cukup membuatku mengerti. Dan semakin banyak informasi itu masuk dalam diriku, akupun masih tetap begini-begini saja. Belum lagi banyak berubah, dan masih saja mengikuti arus aliran kehidupan.

Kucoba sedikit memaksa hati, akal dan pikiran untuk berusaha memahami kalimat demi kalimat yang masuk dalam diriku. Ingin rasanya cepat aku mengerti, namun ternyata lebih berat, sementara yang sudah sangat terbiasa kudengar dan kulihat, yang selama ini sudah kuanggap sebagai hal yang benar, ternyata masih ada kalimat lain yang bertolak belakang, yang sangat menyentak hati, akal dan pikiranku.

Dalam pertentangan dua macam jalan ini, aku masih terus berada dalam kebingungan. Mana sebenarnya yang lebih benar, sebab tidak mungkin dua hal yang berlawanan sama-sama benarnya, dan tidak mungkin pula dua hal yang berlawanan itu sama-sama salahnya.

Lantas kapan aku harus segera bisa bangkit dari tempat dudukku dalam kebingungan dan kebimbangan dipersimpangan jalan ini. Jalan mana yang harus aku tempuh untuk langkah-langkahku selanjutnya? Ataukah aku harus terus menerus berada disini, didalam kebingungan dan kebimbangan dipersimpangan jalan ini.

Kebangkitan Nasional yang mana yang harus aku ikuti, sementara kulihat mereka juga sama-sama diam termangu seperti diriku, sama-sama tidak mengerti dan tidak memahami, ataukah mereka lebih tak acuh seperti diriku, atau mereka belum lagi berpikir seperti aku, atau mereka lebih bingung sehingga lebih memilih mengikuti deras arus kehidupan tanpa mau tahu segala konsekwensi yang harus ditanggung dikemudian hari.

Apalagi setelah kupikirkan yang ini, [6:115] Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [6:116] Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).

Kapan aku harus bangkit ? Jalan mana yang harus aku lalui dan aku tempuh untuk masa depanku ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar