Sabtu, 08 Desember 2012

Aku dan 17 tahunku Part 1


Aku dan 17 tahunku
Part 1
Di masa rentan memang sgalanya dapat terjadi,, tanpa kita sadari.. kita  terhanyut dalam larutnya kehidupan yg membingungkan..
Sama halnya dengan yg terjadi dalam kehidupanku.. keterbelakangan mental sedikit mempengaruhi otak kiriku menurut dokter yg sempat memeriksaq.. ya.. dokter psikiater di malang yang saat ini telah meninggal.. yang menjadi petanyaan apa kah benar hal tersebut..? Dulu aku masih tak mengenal  teknologi dan pola fikir yang pasti.. akan tetapi seiring berjalannya waktu.. hal2 yang diungkapkan sang dokter mulai aku rasa…
Ya…. hal tersebut terpicu karna rasa kehilangan yang sangat dalam dan akhirnya menjadi sebuah angan kuat untuk mencari pelampiasannya.. itu menurut dokter..
Apalah kata…
Aku tak pernah memikirkannya..,.
Sedikitpun tak penting bagiku…
Tapi itu dulu… sekarang saat aku dewasa aku mulai mengerti dan mulai bisa merasakan rasa sakit yang diakibatkan oleh masa laluku.. ya walaupun hal tersebut dipandang kecil oleh seluruh orang, tapi hal tersebut sangat besar artinya bagiku…
Dari.. aku kecil aku sangat menantinya.. ketika aku mendengar jika bunda hamil.. rasa bahagia sangat aku rasakan dalam hati dan fikiranq.. dengan harapan aku menginginkan dan menantikan adik laki2 yang dilahirkan dari rahim bundaq.. setiap hari aku selalu bersemangat untuk mengobrol dengan perut bundaq yang kian hari kian membesar.. kitika disarankan untuk cek USG.. bundaku menolak… karna menurut bunda.. biar menjadi kado indah buat ku nanti… karna menurut bunda dan keluarga pastilah laki2.. dilihat dari ngidamnya, posisi kandungannya, dan besarnya… hehehe  aku senang mendengarnya..
Aku semakin bahagia mendengar pernyataan itu..
Rabu 14 juli 1992, bunda menjanjikan aku untuk membeli NETENDO baru di waktu itu… jam 6 sore setelah sholat maghrib bunda dan bapak berangkat.. akan tetapi di tengah jalan… ternyata bunda mengalami pendarahan.. entah kenapa???
Yang aku tau kondisi bunda sangat lemah.. karna banyak mengeluarkan darah.. aku miris melihatnya.. ketika dokter keluar dari ruang UGD dokter memanggil bapak dan aku diajaknya.. satu pernyataan yang sangat aku ingat hingga datik ini adalah.. “anda harus memilih, sang ibu atau sang anak yang akan di selamatkan????” mataku melotot tercengang dengan pernyataan tersebut….,  hingga bapak berkata.. “selamatkan ibunya dok”… entah kenapa jantungku berdegub kencang.. tak mau berhenti… hingga akhirnya.. aku harus mengucapkan salam terakhir untuk adik baruku yang akan langsung pergi meninggalkanku.. mataku tak hentinya mengeluarkan air mata.. ketika aku melihat adikku keluar.. melihat awal dunia dengan tak bernyawa.. tak menangis seperti bayi biasanya… wajahnya yang mungil kemerahan.. sangat mirip sekali dengan fotoq waktu bayi.. tangannya yang tak menggenggam.. kakinya yang kecil tubuhnya yang mungil.. akan segera meninggalkan aku… aku tak bisa terima itu….
Tapi aku tak bisa berbuat apa2.. aku hanya bisa menangis,, melepas jagoan kecilku yang manis…. Jagoan yang aku harap bisa menemani aku bermain bola,, berenang bersama,,  bermain gitar,, bermain game bersama dan baribuan hal yang ingin aku lakukan bersamanya… tapi kini… itu takkan bisa… selamat jalan jagoan kecilku.. tunggu abang di sana.. doakan agar semua tetap baik2 saja…
Aku sangat merasa kehilangannya… ( jauh di dalam hatiku )

#Bersambung#

#ini hanyalah sebuah cerita, jika ada kesamaan nama, alur, dan tempat kejadian, bukanlah unsure kesengajaan.. terimakasih telah membaca..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar